Rabu, 01 April 2015

Pemprograman Dasar

Minggu, Februari 16

 ALGORITMA BERDASARKAN FORMAT PENULISAN

Penulisan algoritma  tidak  ter-ikat  pada  suatu  aturan  tertentu, Notasi algoritma bukan merupakan notasi bahasa pemograman, namun notasi ini dapat diterjemahkan kedalam berbagai bahasa pemograman. Algoritma dapat dinotasikan dalam beberapa cara, yaitu:
1. Untaian Kalimat Deskriptif (Natural)
Algoritma deskriptif  ialah algoritma yang ditulis dalam bahasa manusia seperti bahasa Indonesia atau bahasa Ingris  dan dalam bentuk  kalimat. Notasi ini cocok digunakan untuk algoritma yang pendek, namun untuk notasinya  yang panjang, notasi ini kurang efektif digunakan dan juga pengkonversian notasi algoritma ke notasi bahasa pemrograman menjadi cenderung relatif sukar.
2.  Pseudocode
Pseudocode berasal dari kata pseudo dan code . Pseudo  berarti imitasi dan  code  ber-arti kode yang dihubungkan dengan instruksi  yang ditulis dalam bahasa komputer atau kode bahasa pemograman. Pseudocode  digunakan  untuk menggambarkan logika urut-urutan dari program tanpa memandang bagaimana bahasa pemrogramannya.
3. Flow Chart (Diagram Alir)
Diagram alir atau flow chart adalah  bagan menggambarkan urutan langkah-langkah kegiatan atau program mulai dari awal sampai akhir dengan menggunakan simbol atau gambar tertentu dan dan garis alir. Simbol-simbol yang mewakili fungsi-fungsi langkah program dan garis alir (flow lines) yang  menunjukkan urutan dari simbol-simbol yang akan dikerjakan. Flowchart lebih baik digunakan dibandingkan dengan menggunakan pseudocode. Jumlah simbol yang digunakan dalam flowchart sedikit,
Dalam pembuatan flowchart program tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak, karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisis suatu masalah dengan komputer sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan yang lainnya.

A. TEKS  ALGORITMA

 
Teks algoritma  merupakan penjelasan atau deskripsi langkah-langkah dari penyelesaian masalah yang tersusun secara sistematis. Langkah-langkah tersebut tidak memiliki standar yang baku seperti pada bahasa pemrograman tetapi  langkah-langkah tersebut mudah di mengerti oleh si pembacanya. Agar teks algoritma yang dibuat mudah di translasikan ke bahasa pemrograman tertentu maka sebaiknya langkah-langkah dari teks algoritma yang dibuat berkoresponden dengan perintah-perintah bahasa pemrograman. Teks algoritma disusun atas tiga bagian atau blok yaitu; bagian judul agoritma (header), bagian deklarasi, dan bagian deskripsi. Setiap bagian dapat diberi komentar yang biasanya dituliskan menggunakan kurung kurawal.
·      Deklarasi
Deklarasi atau disebut juga Kamus, deklarasi adalah bagian teks algoritma sebagai tempat untuk mendefinisikan semua nama yang dipakai di dalam algoritma. Nama tersebut dapat berupa nama type, nama konstanta, nama variabel, nama fungsi, dan nama prosedur. Semua nama tersebut baru dapat dipakai di dalam algoritma jika telah didefinisikan terlebih dahulu didalam kamus. Penulisan sekumpulan nama dalam kamus sebaiknya dikelompokan menurut jenis nama tersebut. Nama variabel belum terdefinisi nilainya ketika didefinisikan. Pendefinisian nama konstanta sekaligus memberikan harga konstanta tersebut, pendefinisian nama fungsi dilakukan sekaligus dengan domain atau range serta spesifikasinya. Pendefinisian nama prosedur sekaligus dengan pendefinisian parameter (jika ada) dan spesifikasi prosedur (kondisi awal “Initial State”, Kondisi akhir “ Final State” dan proses yang dilakukan).
Contoh :
Kamus
{Nama type, hanya untuk type yang bukan type dasar}
type jam : <hh,mm,ss :integer> {Type jam terdiri dari 3 masukan yaitu “hh” sebagai
jam. “mm” sebagai menit dan “ss” sebagai detik}
{Nama konstanta, harus menyebutkan type dan nilai }
constant phi : real = 3,14159
constant nama : string = ‘Alex’
constant benar : boolean = true
{Nama Informasi, menyebutkan type}
x,y : integer {suatu nilai yang bertype bilangan bulat}
NMax : real {nilai maksimum yang bertype bilangan real}
Nama : string {suatu nilai yang merupakan kumpulan character}
P : point {suatu nilai pada bidang kartesian}
Cari : Boolean {suatu nilai logika}
{Nama fungsi, menyebutkan domain dan range}
function RealToInt (x:real) → integer
{mengubah harga x yang bertype real menjadi harga ekivalen yang bertype integer}
{Nama prosedur, menyebutkan “IS” initial state, “FS” final state dan proses}
procedure tukar (input/output x,y : real)
{ IS x dan y terdefinisi, x = a dan y = b
FS x = b dan y = a
Proses : menukar isi informasi bilangan x dan y }
·      Deskripsi
Deskripsi atau sering disebut juga algoritma. Deskripsi adalah bagian inti dari suatu algoritma yang berisi instruksi atau pemanggilan aksi yang telah didefinisikan. Komponen-komponen teks algoritma dalam pemrograman yaitu: instruksi dasar seperti input/output, assignment , sequence (runtutan), analisa kasus, perulangan. Setiap langkah algoritma dibaca dari langkah paling atas hingga langkah paling bawah. Urutan penulisan menentukan urutan pelaksanaan perintah.
Contoh :
Algoritma
input (c,d)            {menerima masukan 2 bilangan c dan d}
if c < d then         {operasi kondisional}
e ← a + b             {e di assignment oleh nilai a dan b}
else
e ← a – b
output (e)            {hasil keluaran berupa bilangan e}

B. STRUKTUR DASAR ALGORITMA


Sebuah algoritma dapat dibangun dari tiga buah struktur dasar yang membentuk konstruksi suatu algoritma. Struktur-struktur dasar tersebut ialah:
  ·                Runtunan (sequence)
Pada struktur sekuensial instruksi dikerjakan secara berurutan baris perbaris mulai dari baris pertama hingga baris terakhir, tanpa ada loncatan atau perulangan. Pada struktur ini Tiap instruksi dikerjakan satu per satu.
·                Pemilihan (selection)
Struktur seleksi adalah instruksi yang dipakai untuk memilih satu aksi dari beberapa kemungkinan aksi berdasarkan suatu syarat.
·                Pengulangan (repetition)
Struktur perulangan adalah instruksi yang dapat mengulang sederetan instruksi secara berulang-ulang sesuai persyaratan yang ditetapkan. Struktur instruksi perulangan pada dasarnya terdiri atas :
• Kondisi perulangan, yaitu suatu kondisi yang harus dipenuhi agar perulangan dapat terjadi.
• Badan atau body perulangan, yaitu deretan instruksi yang akan diulang-ulang pelaksanaannya.
• Pencacah (counter) perulangan, yaitu suatu variabel yang nilainya harus berubah agar perulangan dapat terjadi dan pada akhirnya membatasi jumlah perulangan yang dapatdilaksanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar